Anak Terlambat Bicara
Data menunjukkan, dewasa ini kasus anak terlambat bicara (speech delay) meningkat tajam. Gangguan terlambat bicara ini mulai terlihat ketika anak memasuki usia 2 tahun. Pada usia tersebut anak belum bisa berbicara dengan lancar bahkan hanya bisa mengucapkan penggalan kata-kata saja.
Terjadinya anak mengalami gangguan bicara ini bisa disebabkan oleh berbagai hal :
1. Gangguan pada fungsi otak yang yang bertugas sebagai pengatur urusan verbal. Biasanya ini terjadi pada bagian otak kanan, namun untuk beberapa kasus terjadi pada bagian otak kiri.
2. Keterlambatan Maturasi. Istilah ini sering juga disebut belum matangnya fungsi syaraf pusat yang berkaitan dengan kemampuan bicara. Hal ini biasanya ada riwayat turunan keluarga.
3. Selain akibat internal pada organ tubuh. Faktor ekternal juga bisa mempengaruhi anak menjadi telat bicara. Yaitu anak tumbuh dilingkungan yang tidak memberikan rangsangan kepada anak untuk aktif menggunakan organ verbalnya. Atau bisa juga karena sikap dan perilaku lingkungan sehingga anak tidak mau berbicara sehingga tidak terlatih menggunakan indera verbalnya.
Mengatasi Anak Terlambat Bicara
Jika anak anda mengalami gangguan telat bicara, maka sebaiknya lakukan penanganan yang sesuai dengan penyebabnya. Ambil contoh, jika lingkungan adalah penyebabnya, maka orang tua perlu memperbaiki kondisi tersebut.
Perubahan akan faktor lingkungan ini sangat bergantung kepada orang tua. Orang tua harus bisa meluangkan waktu untuk lebih banyak berinteraksi dengan anak, misal dengan lebih sering bermain bersama sambil berbicara menceritakan apa saja, misa dengan mengenalkan nama-nama benda disekelilingnya, mengajak anak bernyanyi dan bercerita/mendongeng. Jangan lupa anak harus lebih di intensifkan untuk bermain dengan teman-temannya, batasi bahkan hindari anak bermain dengan gadget dan menonton tv. Gangguan anak terlambat bicara akibat faktor internalnya seperti gangguan fungsi motorik dan pendengaran, gangguan syaraf dan otak, maka perlu penanganan dokter atau terapis.
Madu Antariksa Sebagai Pengobatan Alternatif untuk Anak Terlambat Bicara
anak telat bicara yang disebabkan oleh gangguan sel syaraf, untuk beberapa kasus dapat disembuhkan dengan pemberian nutrisi yang tepat pada anak. Tujuan pemberian nutrisi ini untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan sel saraf dan sel otak.
Proses penyembuhan anak terlambat bicara akan menjadi lebih optimal jika dibarengi juga dengan pemberian nutrisi yang tepat. Madu Anak Antariksa telah dipercaya dan terbukti mampu memberikan nutrisi yang tepat untuk pertumbuhan dan perkembangan sel saraf, dimana sangat membantu penyembuhan anak telat bicara, autis ataupun anak hiperaktif dan epilepsi.
Madu dari dulu telah dipercaya dan terbukti memiliki kandungan yang lengkap. Selain madu, perlu juga dipadukan dengan bahan lain yaitu gamat dan albumin yang bagus untuk regenerasi sel.
Fungsi utama gamat adalah meregenerasi sel dimana gamat mempunyai kemampuan regenerasi sel terbaik daripada berbagai bahan yang ada. Gamat juga mengandung omega 3 yang baik untuk perkembangan otak. Albumin dari ekstrak ikan gabus adalah zat istimewa yang menjamin proses penyerapan nutrisi oleh organ tubuh berjalan lancar dan optimal.
Pada madu antariksa terdapat kandungan curcuma atau temulawak yang berfungsi menstabilkan nafsu makan dan memperbaiki organ pencernaan anak. Organ pencernaan yang baik tentu akan mengoptimalkan proses pemberian dan penyerapan nutrisi yang sangat dibutuhkan pada proses penyembuhan anak terlambat bicara.
Madu Antariksa Suplemen Anak Terlambat Bicara
Melihat kandungan istimewa dari madu antariksa, maka suplemen ini tepat diberikan untuk terapi anak terlambat bicara, autis atau bahkan anak epilepsi. Adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dalam proses penyembuhan anak terlambat bicara yaitu pemberian nutrisi tepat.
Keberhasilan penyembuhan sebaiknya jangan mengabaikan faktor nutrisi ini. Untuk itu pemberian Madu Antariksa sebagai nutrisi bagi anak telat bicara menjadi penting dan layak diupayakan sebagai bagian yang tidak bisa dipisahkan dari proses penyembuhan.